Friday, February 20, 2009

GAME LEARNING FOR FORMAL EDUCATION



GAME OVER.... Yach itulah sepenggal petikan tulisan yang muncul di monitor saat kita GAGAL menyelesaikan sebuah misi permainan dari sebuah game.Dan pastinya hal tersebut akan memacu dan memberikan semangat baru untuk mencoba dan mencoba lagi sampai akhirnya kita berhasil memenangkannya. Tidak mengherankan apabila anak2 kecil, remaja, dewasa, bahkan kakek2 suka bermain game karena rasa penasaran yang ditimbulkan, unsur mistery yang tersembunyi, serta tantangan untuk menyelesaikan step by step stiap misi. Selain itu ada kebanggaan tersendiri bagi para gamer apabila namanya tercantum dalam daftar paling atas High Score :D pada suatu game. Memang, game bisa menyihir setiap orang apalagi bila game tersebut dimainkan secara multiplayer pasti akan lebih menarik dan ada sensasi serta kenikmatan tersendiri yang dapat memberikan kebanggaan bila berhasil memenangkannya sehingga biasanya akan mendapatkan gelar MASTER of GAME dari teman2nya.


MENGAPA ANAK2 LEBIH SUKA BERLAMA-LAMA DI DEPAN LAYAR MONITOR DARIPADA DI DEPAN BUKU2 PELAJARAN

Sudah pasti bahwa dengan semakin berkembang dan beranekaragamnya jenis game, mulai dari game strategy, adventure, arcade, puzle, sport dll yang dikemas dalam PS game maupun PC game, akan sangat menarik bagi setiap orang terlebih anak2 yang masih dalam usia sekolah. mereka dapat menghabiskan berjam jam waktu yang menurut mereka berjalan sangat cepat bila duduk didepan monitor sambil menggenggam joystick atau mouse sambil mengikuti alur sebuah game, apalagi visualisasi serta tampilan grafik dari sebuah game pada saat ini sudah mendekati 3D real, anak2 pasti akan bercerita kesana kemari disetiap jam2 istirahat maupun pada saat pergantian jam pelajaran tentang game game terbaru maupun tentang pengalaman2 mereka saat bermain game.
dan pastinya hal semacam ini bisa menular seperti virus sehingga teman2 mereka pasti juga akan ikut mencoba coba dan belajar bermain game sehingga melupakan tugas utama mereka yaitu belajar.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa Dunia anak2 memang identik dengan permainan, karena hal tersebut juga merupakan proses dari pendewasaan sikap dan mental seorang anak. Namun demikian Kita sebagai guru maupun orangtua patut mewaspai akan hal ini, jangan sampai kita memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain sehingga mereka malas belajar dan tidak mau mengerjakan PR, karena dalam pandangan anak2 tidak ada yang lebih menarik bagi mereka selain bermain game. Betul tidak anak2............! :D

BAGAIMANA SOLUSINYA.......!

Metode pembelajaran yang konvensional yang cenderung menjemukan dan monoton sudah seharusnya mulai dirubah menjadi pembelajaran yang efektif, menarik, interaktif, inovatif, memiliki unsur tantangan dan dapat mencerdaskan siswa dengan lebih cepat. salah satu solusi yang tepat adalah dengan menggunakan media game.



Game learning (education game) merupakan gabungan dari beberapa unsur domain penting antara lain yaitu: Learning Domain>, Pedagogig Domain, Curriculums Domain, dan Game Domain. Learning Domain adalah hal2 yang menyangkut unsur affective (sikap dan tingkah laku), cognitive (pengetahuan) dan psychomotoric (ketrampilan). Yang kedua adalah Pedagogig Domain, ini menyangkut metode yang digunakan, motivasi yang bisa membangkitkan semangat dan bagaimana cara mengukur hasilnya (evaluation). Yang ketiga adalah Curriculums Domain, kurikulum domain ini menyangkut bahan ajar (modul), media pembelajaran (tools) dan kecakapan hidup (live skills). yang terakhir adalah Game Domain, ini menyangkut peraturan, strategi dan hasil yang akan didapat jika berhasil.

Game adalah salah satu produk teknologi yang dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang efektif. Energi dan motivasi yang besar dalam bermain game dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran dan mengingat materi belajar. Penggabungan Game 3D dengan teknik peningkatan fungsi otak diatas akan sangat membantu siswa belajar dan mempertahankan hasil belajarnya.

Namun demikian pembuatan game2 edukasi ini harus tetap perpegang teguh dengan nilai-nilai dan ranah2 yang ada pada dunia pendidikan anak. jangan membuat game yang didalamnya mengandung unsur-unsur negatif seperti kekerasan, kejahatan, penipuan dan hal negatif lainnya yang berpotensi bisa menular ke anak. buatlah game edukatif yang didalamnya terdapat unsur budipekerti, pengetahuan, atau game yang bernilai menyematkan budaya bangsa. misalnya untuk pelajaran sejarah kita membuat game yang didalamnya berisikan materi perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah. untuk pelajaran bahasa inggris atau bahasa indonesia kita buat game puzle kosakata yang nanti harus disusun menjadi kalimat seperti game bookworm. untuk pelajaran matematika kita buat game tentang materi menyusun bangun dan ruang 3D dan untuk melestarikan budaya kita buat game tentang perwayangan dan lain sebagainya.




TANTANGAN UTAMA

Tantangan utama yang dihadapi pada saat ini adalah masalah SDM. Tidak banyak guru maupun dosen yang memiliki kesadaran untuk mengembangkan diri dgn belajar hal2 yang baru dan melakukan perubahan2 dalam cara mengajar mereka. kalau kita teliti, cara menyampaikan materi Para `oemar bakrie` kita sekarang ini sama seperti cara gurunya dulu menyampaikan meteri, padahal cara tersebut sudah kuno dan cenderung kurang efektif, kurang menarik dan monoton.
Kita semua pasti juga sudah memaklumi bahwa guru2/dosen yang sudah `sepuh` pasti mengajar dengan metode tahun 70-an yang kita ketahui seperti apa :p , jangankan untuk membuat game edukatif, mengoperasikan computer saja merupakah hal yang sangat susah bagi mereka. Dan bagaimanakah dengan guru2 yang masih muda!!! :-L pastinya juga tidak semua bisa membuat game edukatif yang memang menurut saya juga cukup susah, sehingga pembuatan game ini biasanya hanya dilakukan oleh orang2 yang memang ahli dibidangnya, dan pastinya ada cost yang cukup besar untuk membiayai pembuatan game edukatif ini. dan satu lagi produk gamenya pun masih perlu diuji apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

[+/-] Baca Selengkapnya...

Friday, February 13, 2009

GAME LEARNING

Apapun teori belajar yang digunakan, pada hakikatnya adalah bagaimana materi belajar tersebut harus tetap melekat di memori dan bisa dipanggil kembali. Hasil belajar yang ada di memori bisa hilang atau tidak bisa diingat kembali karena berbagai faktor. Belajar yang menyenangkan dan penggunaan metode Mnemonic untuk memudahkan dan mempertahankan materi pembelajaran tersimpan di memor.


Metode mnemonic dan repitition (pengulangan) akan cukup efektif untuk meningkatkan fungsi otak mengingat materi pembelajaran. LTM menyimpan informasi baik explicit dan implisit. Informasi yang bersifat eksplisit seperti episodic (kejadian kehidupan) dan semantik (kata, ide, konsep). Sedangkan Informasi Implisit seperti prosedural (skill), dan kondisi emosional.

Membaca atau melihat suatu materi secara berulangulang akan lebih kuat menanamkan materi tersebut di memori. Sedangkan dengan bentuk materi yang mnemonic akan juga mempermudah mengingat materi tersebut juga. Beberapa tekni dalam mnemonic yaitu antara lain : Acronyms, Acrostics, Rhyme & Song, Method of Loci, Chunking, dan Practices.

Game sebagai salahsatu produk teknologi dapat menjadi salahsatu media pembelajaran yang efektif. Energi dan motivasi yang besar dalam bermain game dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran dan mengingat materi belajar. Game 3D dapat merupakan ‘eye candy’ yang menarik untuk mempertahankan motivasi dan minat player bermain sambil belajar. penggabungan Game 3D dengan teknik peningkatan fungsi otak diatas akan sangat membantu siswa belajar dan mempertahankan hasil belajarnya. Pemanfaatan teknologi game untuk pembelajaran akan lebih tinggi jika dikemas dalam bentuk mobile game dimana game dapat dimainkan kapan dan dimana saja, baik sendiri atau bersama teman, terutama diwaktu menunggu dan perjalanan.

Tantangan utama dari penelitian ini adalah bagaimana mengemas game 3D yang menyuguhkan materi belajar dengan menerapkan konsep mnemonic dan repitasi tanpa banyak mengganggu kesenangan bermain game. Game petualangan dalam sebuah gedung yang memiliki banyak dinding dan lorong seperti labirin bisa menjadi alternatif utama untuk mengimplementasikan game ini. Tantangan untuk mencari jalan keluar dalam sebuah labirin dengan konsep ruang 3D masih cukup menarik untuk dimainkan. Beberapa bagian dinding ditampilkan poster yang berisi materi pembelajaran seperti fisika dan matematika yang dibuat seringkas mungkin dalam bentuk skema dan gambar yang dibuat dengan konsep menmonic. Gambar tersebut diletakkan pada berbagai dinding sehingga si pemain dengan tidak terasa melihat hal yang sama secara berulang-ulang. Metode pengulangan ini yang sering dipakai oleh dunia periklanan untuk menanamkan ingatan akan produk yang mereka iklankan di media massa.

[+/-] Baca Selengkapnya...

Wednesday, February 11, 2009

aduh...

sekarang aq lagi bosen banget, nganggur nunggu SK gak turun2
enake lapo ya............

[+/-] Baca Selengkapnya...

** Remodif Template by choymaster.blogspot.com **